27 Feb 2012

Tugas 2 MPTI - Proyek Pengembangan Software

Dita Injarwanto  (5210100116)
Destian Aditya H.C (5210100050)
Aditya Hamza (5210100002)

Software Development
Software Development  proyek adalah proyek yang melakukan spesifikasi, mendesain, mengembangkan, melakukan tes, dan mengimplementasikan sebuah system yang baru sesuai dengan keinginan  Costumer (Yeates & cadle).
Tantangan dalam software development

1.     Menggabungkan modul-modul yang dibuat
2.   Menyamakan fungsi software yang dibuat sesuai dengan kebutuhan consumer
3.   Dokumentasi pembuatan software

Contoh proyek software development dapat diambil dalam pada sebuah Jurnal Seminar Nasional oleh Mahasiswa UPB(Universitas Pasundan Bandung) dengan judul “Pembangunan Perangkat Lunak Berbasis Komponen Studi Kasus : Sistem Informasi Akademik Terdistribusi”. Ini merupakan proyek percobaan dalam pembuatan Sistem Informasi Akademik dengan system distribusi agar mengurangi waktu dan biaya pengembangan, serta meningkatkan derajat dari interoperabilitas, portabilitas dan maintainabilitas (Putra, 2005)
Untuk melakukan perancangan perangkat lunak DISTSIMAK yang akan dibuat, digunakan diagram UML yaitu Class Diagram, Component Diagram, dan Sequence Diagram. Penggunaan diagram dan penjelasannya secara terperinci  dapat dilihat pada SPL-DISTSIMAK. Bagian ini hanya mengemukakan perancangan perangkat lunak secara
global.

Tahapan yang diambil dalam perancangan perangkat lunak DISTSIMAK adalah:
1.   Perancangan masukan dan keluaran
2.  Perancangan aspek statis perangkat lunak, yang meliputi penentuan struktur data internal, penentuan kelas dan hubungan antar kelas yang terjadi. Diagram yang digunakan adalah class diagram.
3.  Perancangan aspek dinamis, yang meliputi penghidupan obyek, pemanggilan layanan yang disediakan obyek, dan pemusnahan obyek. Diagram yang digunakan adalah collaboration diagram dan sequence diagram.

What are the main differences between a conventional software development project and one where a packaged solution is to be provided?

Perbedaan yang paling utama antara conventional software development dengan yang sebuah paket solusi yang harus diberikan adalah cara kita membuat software tersebut. Software yang dibuat oleh tim conventional software development, software dibuat secara generalisasi sehingga terdapat fitur yang tidak butuhkan dan ada fitur yang dibutuhkan tetapi tidak ada. Sedangkan software yang dibuat secara paket solusi merupakan software yang disesuaikan dengan kebutuhan klien.

System Migration Projects
System Migration adalah sebuah proyek dimana terdapat sebuah sistem baru yang akan menggantikan sebuah sistem lama. Dan dengan adanya sistem baru tersebut maka akan ada sebuah proses perpindahan dari sistem lama ke sistem baru. Dan dengan sistem baru ini dimungkinkan akan terdapat beberapa perbedaan, sehingga user akan membutuhkan adaptasi kembali atau bahkan mungkin dibutuhkan pelatihan kembali agar user bisa mengenali dan menggunakan sistem yang baru tersebut. Perubahan sistem yang dimaksud bisa saja hanya berupa perpindahan user interface yang baru hingga merubah software yang lama ke software baru yang berbeda penuh dengan software yang lama.

Dalam proses migrasi sistem bisa dilakukan berbagai metode seperti,
1.       Paralel Run
Dimana dengan metode ini maka selama proses migrasi berlangsung sistem lama tetap berjalan, akan tetapi masing-masing sistem dibatasi pekerjaannya hingga seluruh data pada sistem lama berpindah ke sistem baru. Atau bisa juga kedua sistem baik lama maupun baru digunakan secara beriringan.
2.      Cut Over
Dengan metode ini maka sistem yang lama akan langsung digantikan oleh sistem baru.
3.      Phase In Convertion
Metode ini menggunakan cara implementasi perubahan sistem dilakukan secara bertahap hingga sistem baru terbentuk secara utuh.

Tantangan Proyek IT tersebut :
-   Perubahan system mengharuskan adanya pelatihan/adaptasi kembali untuk pengguna system, sehingga bisa saja banyak user lama yang tidak mau pindah sistem.
-   Kemungkinan perubahan system membuat performa pekerjaan menjadi terganggu, sehingga diperlukan analisa yang tepat kapan perubahan sistem harus dilakukan.
-   Diperlukan biaya yang cukup banyak karena akan membuat sebuah sistem baru, biaya untuk perpindahan sistem, pelatihan user, dan lain-lain.
-     Kegagalan perpindahan sistem bisa saja terjadi jika sistem yang baru tidak sesuai dengan proses bisnis yang ada. Harus diperlukan analisa yang tepat, apakah sudah saatnya merubah sistem atau belum, hal ini diperlukan agar tidak terjadi kerugian dikemudian hari jika sistem baru tidak berjalan dengan sesuai yang diharapkan.

Contoh studi kasus :
Pada November 2010, PT. Garuda Indonesia mengalami kegagalan dalam proses migrasi sistem, PT. Garuda yang sebelumnya memiliki 3 sistem berbeda yaitu, sistem monitoring pergerakan pesawat, sistem monitoring kru pesawat, dan sistem monitoring jadwal penerbangan, berencana akan melakukan penggabungan ketiga sistem tersebut menjadi satu dengan nama IOCS (Integrated Operational Control System). Akan tetapi pada proses perpindahan tersebut Garuda Indonesia mengalami kegagalan, sehingga menyebabkan kekacauan proses bisnisnya, banyak penerbangan yang terlambat bahkan tidak banyak juga penerbangan yang  harus dibatalkan. Dari kegagalan proses migrasi sistem ini Garuda Indonesia mengalami kerugian yang cukup banyak. Bahkan pihak Garuda Indonesia sendiri pada akhirnya sempat menutup pemesanan tiket selama beberapa hari, hingga sistem kembali berjalan.
Jika Garuda Indonesia adalah perusahaan kecil mungkin hal ini bisa dikatakan wajar, akan tetapi Garuda Indonesia merupakan perusahaan besar yang sudah memiliki reputasi Internasional. Bagaimana manajemen proyek yang diterapkan dalam proyek ini? Disini kenapa Garuda Indonesia berani melakukan proses perpindahan sistem pada saat siang hari yang dimana merupakan jam sibuk penerbangan bukan pada saat off-peak dimalam hari, sehingga kerugian jika sistem gagal bermigrasi tidak akan besar, dan jika sistem baru gagal, maka dengan secepatnya harus mengaktifkan kembali sistem lama agar proses bisnis tetap berlangsung, dan dicari kembali cara dan waktu yang tepat untuk melakukan migrasi, seperti tetap mengaktifkan sistem lama selama proses migrasi berlangsung. Dari hal ini bisa diambil kesimpulan analisa waktu yang tepat untuk bermigrasi sangat penting, karena bisa saja hal ini akan menyebabkan  proses bisnis terganggu, jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Menurut anda bagaimana cara yang baik untuk melakukan migrasi sistem?
Untuk melakukan migrasi sistem diharuskan memiliki perencanaan yang cukup baik, baik dalam proses analisa pra-migrasi hingga proses pasca migrasi sudah berlangsung. Dalam melakukan migrasi harus ada sebuah manajemen perubahan, manajemen perubahan ini harus mempersiapkan segala sesuatu termasuk untuk mempersiapkan rencana alternatif jika terjadi kegagalan.
Selanjutnya adalah tetap menjalankan sistem yang lama dan sistem yang baru secara berbarengan, ini untuk mencegah jika terjadi masalah pada sistem baru makan sistem lama tetap bisa digunakan. Memilih periode waktu yang tepat, migrasi sistem harus dilakukan di waktu yang tepat agar tidak mengganggu proses bisnis, seperti misal, proses bisnis banyak berlangsung di siang hari maka proses migrasi bisa dilakukan pada malam hari. Uji coba, pengujicobaan sistem baru sangat penting karena ini untuk membiasakan para stakeholder dapat terbiasa dengan sistem yang baru dan dari ujicoba bisa diperiksa apakah sistem ada permasalahan atau tidak. Yang terakhir adalah koordinasi, hal ini sangat penting, karena dengan adanya koordinasi maka baik, developer, user, maupun customer bisa saling memberikan timbal balik jika sistem ada masalah, dan bagi customer bisa mengetahui bahwa di dalam perusahaan sedang terjadi proses migrasi sistem yang kemungkinan bisa mengganggu proses bisnis seperti ,mengganggu kenyamanan customer hingga hal yang terburuk adalah bisa menyebabkan kerugian pada customer.

SYSTEM ENHANCEMENT
Jenis proyek ini muncul ketika pengguna, atau pemilik sistem yang ada ingin ditingkatkan untuk menyediakan fitur baru atau fungsi atau mungkin untuk memenuhi beberapa permintaan eksternal, seperti mematuhi undang-undang atau peraturan.., cukup besar dan harus tunduk pada yang tepat proyek-manajemen disiplin . ada beberapa masalah tertentu yang dihadapi manajer proyek peningkatan besar, termasuk.
Tantangan Proyek ini adalah :
Kesulitan menjaga sistem operasional yang ada sementara pekerjaan hasil pada perangkat tambahan tersebut
-   Fakta bahwa para pengembang yang terlibat dalam perangkat tambahan tersebut sering juga terlibat dalam mendukung sistem, ketika akan sulit untuk menyeimbangkan dan menyelaraskan tuntutan bersaing pada waktu mereka
-  Kebutuhan untuk ketat 'pengujian regresi' untuk memastikan bahwa peningkatan baru tidak merusak bagian dari sistem yang ada yang bekerja dengan baik.

yang belum pernah, analisis yang cermat tentang persyaratan dan perencanaan menyeluruh dari proyek - dan khususnya dari aspek pelaksanaan - adalah kunci keberhasilan dalam jenis proyek
Contoh proyek sistem enhancement :
Sistem biometrik adalah sistem untuk melakukan identifikasi menggunakan ciri-ciri fisik atau anggota tubuh manusia, seperti sidik jari (fingerprint), wajah, iris dan retina mata, suara.Teknologi biometrik memiliki beberapa kelebihan seperti tidak mudah hilang, tidak dapat lupa, tidak mudah dipalsukan, dan memiliki keunikan yang berbeda antara manusia satu dengan yang lain. Salah satu anggota tubuh yang sangat sering digunakan oleh para ahli forensik di dalam investigasi kriminal dalam sistem biometrik dengan kehandalan sangat tinggi adalah sidik jari.
Pengolahan citra adalah pemrosesan citra, khususnya menggunakan komputer menjadi citra yang kualitasnya lebih baik. Sebagai contoh, citra sidik jari yang tampak agak gelap, lalu dengan operasi pengolahan citra kontrasnya diperbaiki sehingga menjadi lebih terang dan tajam disimpan dalam memori komputer atau media lain. Proses mengubah citra ke bentuk digital bisa dilakukan dengan beberapa perangkat, misalnya scanner, kamera digital, dan handycam. Ketika sebuah citra sudah diubah ke dalam bentuk digital (selanjutnya disebut citra digital), bermacam-macam proses pengolahan citra dapat diperlakukan terhadap citra tersebut.
Teknik-teknik pengolahan citra digital dapat dilakukan sebagai berikut :
1.      Perbaikan kualitas citra (image enhancement). Jenis operasi ini bertujuan untuk memperbaiki kualitas citra dengan cara memanipulasi parameter-parameter citra. Dengan cara operasi ini, maka ciri-ciri khusus yang terdapat di dalam citra dapat ditonjolkan. Contoh dari operasi ini yaitu perbaikan kontras (gelap/terang), perbaikan tepi obyek (edge enhancement), penajaman (sharpening), reduksi derau.

2.  Segmentasi citra (image segmentation). Jenis operasi ini bertujuan untuk memecah dan memilih suatu area ke dalam beberapa segmen dengan suatu kriteria tertentu. Dalam operasi ini, kasus yang sering terjadi terkait dengan pengenalan pola. Misal segmentasi mata, hidung, wajah atau yang lainnya Definisi dari enhancement citra adalah berasal dari kata enhancement yang artinya mempertinggi atau meningkatkan, jadi enhancement citra memiliki arti secara utuh adalah mempertinggi atau meningkatkan kualitas citra dengan metodemetode tertentu. Proses-proses dalam enhancement citra terdiri dari sekumpulan teknik yang dilakukan untuk meningkatkan tampilan visual dari sebuah citra, atau untuk mengkonversikan citra ke dalam bentuk yang lebih cocok untuk analisa mata manusia atau analisa mesin. Untuk pemprosesan mesin, definisi dari enhancement citra adalah untuk menghentikan data-data yang hilang dalam ekstraksi citra.
Sebagai sebuah contoh, sebuah sistem enhancement citra menguatkan garis tepi sebuah citra dengan menggunakan filtering dengan frekuensi tinggi. Gambar yang telah di-enhance kemudian digunakan sebagai input ke dalam sebuah mesin yang akan melacak garis tepi dari sebuah objek dan mungkin saja membuat sebuah pengukuran dari bentuk dan ukuran dari objek tersebut. Saat ini pada dasarnya tidak ada teori penyatuan umum dari enhancement citra, karena tidak ada standar umum dari kualitas citra yang dapat digunakan sebagai desain ukuran untuk sebuah enhancement processor citra.

bagaimana bila terjadi kegagalan dalam system enhancement ?
kita tahu tidak semua proyek itu bisa di kembangkan karena factor – factor tertentu dimana bila akan di kembangkan maka harus ada requirement atau kebutuhan untuk memperbarui system tersebut dimana tanpa harus merubah tujuan proyek tersebut. Dan dalam perkembangannya juga di sesuaikan dengan kebutuhan user sehingga proyek itu di katakan berhasil bila proyek yang di buat sesuai dengan keinginan user.

Sumber : Buku Project Management for Information Systems 5th Edition by Cadle and Yeates


0 komentar:

Posting Komentar

 
;