8 Agu 2012 1 komentar

Plagiat Mempengaruhi Cara Berpikir Kita

             Kenapa bisa ? karena menurut saya yang awalnya kita mengerjakan sesuatu yang harusnya hasil jerih payah kita sendiri, dengan mencari sumber tertentu yang nantinya kita utarakan kembali dengan bahasa kita. Tetapi dengan adanya plagiat maka semua itu sia – sia, sehingga kita tinggal mengambil hasil karya orang lain tanpa mencantumkan sumbernya terlebih dahulu dan menggunakan karya tersebut sebagai tugas kita sendiri. Di perguruan tinggi sudah tidak asing dengan istilah plagiat dan itu bisa bermacam – macam sebutannya ada yang bilang mbacem, copas, ngeplek  dan lain sebagainya sehingga plagiat sering muncul dalam penulisan makalah, laporan, skripsi, tesis dan disertasi atau buku. Sudah ada peraturan yang masuk dalam peraturan permendiknas tentang Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat nomor 17 tahun 2010 dan dalam peraturan tersebut di sebutkan harus menggunakan gaya selingkung untuk  mencegah plagiat.


                Apa itu gaya selingkung ? adalah gaya dimana setiap penulisan atau penerbit sebuah makalah, laporan, skripsi dan lain – lain itu mempunyai ciri khas masing- masing, sehingga tiap penulis mempunyai bahasanya sendiri, tapi karena baya selingkung merupakan bahas baku sehingga sering bertentangan dengan ejaan baku dalam kamus besar bahasa Indonesia. Plagiat sendiri mempunyai arti yaitu penjiplakan karya orang lain dan menjadikannya pendapat sendiri, masuk dalam tindak pidana pencurian hak cipta orang lain dan pelakunya di sebut plagiator. Contoh plagiarisme
            1. Menggunakan tulisan orang secara mentah tanpa memberikan citation
            2. Mengambil gagasan orang lain tanpa memberi kejelasan sumbernya.

   
 
;