27 Feb 2012 0 komentar

Resume MPTI

Resume kuliah tamu pada hari jumat 24 februari dari Dosen I Putu Artama Wiguna, Ir, MT, PhD yaitu Dosen Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan kemarin memberikan kuliah tu yang berharga pada Mata kuliah Manajemen Proyek Teknologi Informasi, dari kuliah tamu yang di berikan oleh beliau berupa PMBok ( Project Management Body of Knowledge) dimana PMBok ini adalah panduan dalam melakukan proses manajemen proyek yang ada atau sebagai standard yang di ikuti pada waktu kita akan melakukan proyek manajemen. Proses terdiri dari

· Inputs ( dokumen, rencana, desain dll.)
· Tools and techniques ( cara kerja dalam memasukan input)
· Outputs( bisa document, product atau hasil dari inputs tersebut)

PMBOK ( Project Management Body of Knowledge) merupakan konsep manajemen bisa dipakai dimana – mana karena cakupannya sangat luas sehingga bisa di terapkan di mana saja. Bisa berlaku Vertical ( CEO, Direktur, Manager dll.) dan Horizontal ( Dosen, peneliti, kontraktor, owner dll.)

Tujuan PMBOK sendiri adalah untuk mengidentifikasi bahwa subset manajemen proyek pengetahuan yang umum untuk mencapai best practice. PMBOK sendiri terbagi dengan Interpersonal skill, understanding the project environtment, general management knowledge & skills, application area knowledge, standard, regulations.

Proyek ada 2 yaitu jail project dan sipil project bisa berupa poyek TI maupun Non-TI. Dari 2 jenis proyek tersebut itu terdapat contoh – contohnya juga yaitu proyek TI berupa SIMDEPAG (sistem departemen negeri), PSB online, situs pemerintah yang berupa e-government. Untuk contoh Proyek non-TI adalah jembatan suramadu, apartemen , mall, jalan tol.

Sehingga bisa di simpulkan proyek manajemen yaitu penerapan dari pengetahuan, ketrampilan, tools dan teknik pada aktifitas proyek untuk memenuhi kebutuhan stakeholders dan untuk mencapai sasaran proyek. Sasaran proyek itu adalah :
· Scope (ruang lingkup)
· Time (waktu)
· Cost (Biaya)
· Quality (kualitas)

Kualitas sendiri juga di pengaruhi oleh 3 faktor yaitu berupa :
· Scope goal
Cost goal
· Time goal

Ada 5 faktor yang menjadi dasar dari 9 pengetahuan dalam manajemen proyej yaitu :
· Inisiasi
· Planning
· Executing
· Monitoring dan controlling
· Closing (penyerahaan dari kontraktor kepada owner)



Dan 9 pengetahuan manajemen proyek tersebut adalah :
Project Integration Management
Project Scope Management
Project Time Management
Project Cost Management
Project Quality Management
Project Human Resource Management
Project Communications Management
Project risk Management
Project Procurement Management

Dispure adalah perbedaan persepsi seorang kontraktor dan persepsi owner dimana bila pada waktu pembuatan proyek tidak sama tujuannya. Untuk mengatasi permasalaha tersebut maka harus di lakukan koordinasi yang berkala agar dalam pembuatan tidak ada miss komunikasi.

Maka dari itu manajemen proyek harus di lakukan dengan cara Lifecycle. Lifecycle terdiri dari concept, design, implement dan hand over.

0 komentar

Tugas 2 MPTI - Proyek Pengembangan Software

Dita Injarwanto  (5210100116)
Destian Aditya H.C (5210100050)
Aditya Hamza (5210100002)

Software Development
Software Development  proyek adalah proyek yang melakukan spesifikasi, mendesain, mengembangkan, melakukan tes, dan mengimplementasikan sebuah system yang baru sesuai dengan keinginan  Costumer (Yeates & cadle).
Tantangan dalam software development

1.     Menggabungkan modul-modul yang dibuat
2.   Menyamakan fungsi software yang dibuat sesuai dengan kebutuhan consumer
3.   Dokumentasi pembuatan software

Contoh proyek software development dapat diambil dalam pada sebuah Jurnal Seminar Nasional oleh Mahasiswa UPB(Universitas Pasundan Bandung) dengan judul “Pembangunan Perangkat Lunak Berbasis Komponen Studi Kasus : Sistem Informasi Akademik Terdistribusi”. Ini merupakan proyek percobaan dalam pembuatan Sistem Informasi Akademik dengan system distribusi agar mengurangi waktu dan biaya pengembangan, serta meningkatkan derajat dari interoperabilitas, portabilitas dan maintainabilitas (Putra, 2005)
Untuk melakukan perancangan perangkat lunak DISTSIMAK yang akan dibuat, digunakan diagram UML yaitu Class Diagram, Component Diagram, dan Sequence Diagram. Penggunaan diagram dan penjelasannya secara terperinci  dapat dilihat pada SPL-DISTSIMAK. Bagian ini hanya mengemukakan perancangan perangkat lunak secara
global.

Tahapan yang diambil dalam perancangan perangkat lunak DISTSIMAK adalah:
1.   Perancangan masukan dan keluaran
2.  Perancangan aspek statis perangkat lunak, yang meliputi penentuan struktur data internal, penentuan kelas dan hubungan antar kelas yang terjadi. Diagram yang digunakan adalah class diagram.
3.  Perancangan aspek dinamis, yang meliputi penghidupan obyek, pemanggilan layanan yang disediakan obyek, dan pemusnahan obyek. Diagram yang digunakan adalah collaboration diagram dan sequence diagram.

What are the main differences between a conventional software development project and one where a packaged solution is to be provided?

Perbedaan yang paling utama antara conventional software development dengan yang sebuah paket solusi yang harus diberikan adalah cara kita membuat software tersebut. Software yang dibuat oleh tim conventional software development, software dibuat secara generalisasi sehingga terdapat fitur yang tidak butuhkan dan ada fitur yang dibutuhkan tetapi tidak ada. Sedangkan software yang dibuat secara paket solusi merupakan software yang disesuaikan dengan kebutuhan klien.

System Migration Projects
System Migration adalah sebuah proyek dimana terdapat sebuah sistem baru yang akan menggantikan sebuah sistem lama. Dan dengan adanya sistem baru tersebut maka akan ada sebuah proses perpindahan dari sistem lama ke sistem baru. Dan dengan sistem baru ini dimungkinkan akan terdapat beberapa perbedaan, sehingga user akan membutuhkan adaptasi kembali atau bahkan mungkin dibutuhkan pelatihan kembali agar user bisa mengenali dan menggunakan sistem yang baru tersebut. Perubahan sistem yang dimaksud bisa saja hanya berupa perpindahan user interface yang baru hingga merubah software yang lama ke software baru yang berbeda penuh dengan software yang lama.

Dalam proses migrasi sistem bisa dilakukan berbagai metode seperti,
1.       Paralel Run
Dimana dengan metode ini maka selama proses migrasi berlangsung sistem lama tetap berjalan, akan tetapi masing-masing sistem dibatasi pekerjaannya hingga seluruh data pada sistem lama berpindah ke sistem baru. Atau bisa juga kedua sistem baik lama maupun baru digunakan secara beriringan.
2.      Cut Over
Dengan metode ini maka sistem yang lama akan langsung digantikan oleh sistem baru.
3.      Phase In Convertion
Metode ini menggunakan cara implementasi perubahan sistem dilakukan secara bertahap hingga sistem baru terbentuk secara utuh.

Tantangan Proyek IT tersebut :
-   Perubahan system mengharuskan adanya pelatihan/adaptasi kembali untuk pengguna system, sehingga bisa saja banyak user lama yang tidak mau pindah sistem.
-   Kemungkinan perubahan system membuat performa pekerjaan menjadi terganggu, sehingga diperlukan analisa yang tepat kapan perubahan sistem harus dilakukan.
-   Diperlukan biaya yang cukup banyak karena akan membuat sebuah sistem baru, biaya untuk perpindahan sistem, pelatihan user, dan lain-lain.
-     Kegagalan perpindahan sistem bisa saja terjadi jika sistem yang baru tidak sesuai dengan proses bisnis yang ada. Harus diperlukan analisa yang tepat, apakah sudah saatnya merubah sistem atau belum, hal ini diperlukan agar tidak terjadi kerugian dikemudian hari jika sistem baru tidak berjalan dengan sesuai yang diharapkan.

Contoh studi kasus :
Pada November 2010, PT. Garuda Indonesia mengalami kegagalan dalam proses migrasi sistem, PT. Garuda yang sebelumnya memiliki 3 sistem berbeda yaitu, sistem monitoring pergerakan pesawat, sistem monitoring kru pesawat, dan sistem monitoring jadwal penerbangan, berencana akan melakukan penggabungan ketiga sistem tersebut menjadi satu dengan nama IOCS (Integrated Operational Control System). Akan tetapi pada proses perpindahan tersebut Garuda Indonesia mengalami kegagalan, sehingga menyebabkan kekacauan proses bisnisnya, banyak penerbangan yang terlambat bahkan tidak banyak juga penerbangan yang  harus dibatalkan. Dari kegagalan proses migrasi sistem ini Garuda Indonesia mengalami kerugian yang cukup banyak. Bahkan pihak Garuda Indonesia sendiri pada akhirnya sempat menutup pemesanan tiket selama beberapa hari, hingga sistem kembali berjalan.
Jika Garuda Indonesia adalah perusahaan kecil mungkin hal ini bisa dikatakan wajar, akan tetapi Garuda Indonesia merupakan perusahaan besar yang sudah memiliki reputasi Internasional. Bagaimana manajemen proyek yang diterapkan dalam proyek ini? Disini kenapa Garuda Indonesia berani melakukan proses perpindahan sistem pada saat siang hari yang dimana merupakan jam sibuk penerbangan bukan pada saat off-peak dimalam hari, sehingga kerugian jika sistem gagal bermigrasi tidak akan besar, dan jika sistem baru gagal, maka dengan secepatnya harus mengaktifkan kembali sistem lama agar proses bisnis tetap berlangsung, dan dicari kembali cara dan waktu yang tepat untuk melakukan migrasi, seperti tetap mengaktifkan sistem lama selama proses migrasi berlangsung. Dari hal ini bisa diambil kesimpulan analisa waktu yang tepat untuk bermigrasi sangat penting, karena bisa saja hal ini akan menyebabkan  proses bisnis terganggu, jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Menurut anda bagaimana cara yang baik untuk melakukan migrasi sistem?
Untuk melakukan migrasi sistem diharuskan memiliki perencanaan yang cukup baik, baik dalam proses analisa pra-migrasi hingga proses pasca migrasi sudah berlangsung. Dalam melakukan migrasi harus ada sebuah manajemen perubahan, manajemen perubahan ini harus mempersiapkan segala sesuatu termasuk untuk mempersiapkan rencana alternatif jika terjadi kegagalan.
Selanjutnya adalah tetap menjalankan sistem yang lama dan sistem yang baru secara berbarengan, ini untuk mencegah jika terjadi masalah pada sistem baru makan sistem lama tetap bisa digunakan. Memilih periode waktu yang tepat, migrasi sistem harus dilakukan di waktu yang tepat agar tidak mengganggu proses bisnis, seperti misal, proses bisnis banyak berlangsung di siang hari maka proses migrasi bisa dilakukan pada malam hari. Uji coba, pengujicobaan sistem baru sangat penting karena ini untuk membiasakan para stakeholder dapat terbiasa dengan sistem yang baru dan dari ujicoba bisa diperiksa apakah sistem ada permasalahan atau tidak. Yang terakhir adalah koordinasi, hal ini sangat penting, karena dengan adanya koordinasi maka baik, developer, user, maupun customer bisa saling memberikan timbal balik jika sistem ada masalah, dan bagi customer bisa mengetahui bahwa di dalam perusahaan sedang terjadi proses migrasi sistem yang kemungkinan bisa mengganggu proses bisnis seperti ,mengganggu kenyamanan customer hingga hal yang terburuk adalah bisa menyebabkan kerugian pada customer.

SYSTEM ENHANCEMENT
Jenis proyek ini muncul ketika pengguna, atau pemilik sistem yang ada ingin ditingkatkan untuk menyediakan fitur baru atau fungsi atau mungkin untuk memenuhi beberapa permintaan eksternal, seperti mematuhi undang-undang atau peraturan.., cukup besar dan harus tunduk pada yang tepat proyek-manajemen disiplin . ada beberapa masalah tertentu yang dihadapi manajer proyek peningkatan besar, termasuk.
Tantangan Proyek ini adalah :
Kesulitan menjaga sistem operasional yang ada sementara pekerjaan hasil pada perangkat tambahan tersebut
-   Fakta bahwa para pengembang yang terlibat dalam perangkat tambahan tersebut sering juga terlibat dalam mendukung sistem, ketika akan sulit untuk menyeimbangkan dan menyelaraskan tuntutan bersaing pada waktu mereka
-  Kebutuhan untuk ketat 'pengujian regresi' untuk memastikan bahwa peningkatan baru tidak merusak bagian dari sistem yang ada yang bekerja dengan baik.

yang belum pernah, analisis yang cermat tentang persyaratan dan perencanaan menyeluruh dari proyek - dan khususnya dari aspek pelaksanaan - adalah kunci keberhasilan dalam jenis proyek
Contoh proyek sistem enhancement :
Sistem biometrik adalah sistem untuk melakukan identifikasi menggunakan ciri-ciri fisik atau anggota tubuh manusia, seperti sidik jari (fingerprint), wajah, iris dan retina mata, suara.Teknologi biometrik memiliki beberapa kelebihan seperti tidak mudah hilang, tidak dapat lupa, tidak mudah dipalsukan, dan memiliki keunikan yang berbeda antara manusia satu dengan yang lain. Salah satu anggota tubuh yang sangat sering digunakan oleh para ahli forensik di dalam investigasi kriminal dalam sistem biometrik dengan kehandalan sangat tinggi adalah sidik jari.
Pengolahan citra adalah pemrosesan citra, khususnya menggunakan komputer menjadi citra yang kualitasnya lebih baik. Sebagai contoh, citra sidik jari yang tampak agak gelap, lalu dengan operasi pengolahan citra kontrasnya diperbaiki sehingga menjadi lebih terang dan tajam disimpan dalam memori komputer atau media lain. Proses mengubah citra ke bentuk digital bisa dilakukan dengan beberapa perangkat, misalnya scanner, kamera digital, dan handycam. Ketika sebuah citra sudah diubah ke dalam bentuk digital (selanjutnya disebut citra digital), bermacam-macam proses pengolahan citra dapat diperlakukan terhadap citra tersebut.
Teknik-teknik pengolahan citra digital dapat dilakukan sebagai berikut :
1.      Perbaikan kualitas citra (image enhancement). Jenis operasi ini bertujuan untuk memperbaiki kualitas citra dengan cara memanipulasi parameter-parameter citra. Dengan cara operasi ini, maka ciri-ciri khusus yang terdapat di dalam citra dapat ditonjolkan. Contoh dari operasi ini yaitu perbaikan kontras (gelap/terang), perbaikan tepi obyek (edge enhancement), penajaman (sharpening), reduksi derau.

2.  Segmentasi citra (image segmentation). Jenis operasi ini bertujuan untuk memecah dan memilih suatu area ke dalam beberapa segmen dengan suatu kriteria tertentu. Dalam operasi ini, kasus yang sering terjadi terkait dengan pengenalan pola. Misal segmentasi mata, hidung, wajah atau yang lainnya Definisi dari enhancement citra adalah berasal dari kata enhancement yang artinya mempertinggi atau meningkatkan, jadi enhancement citra memiliki arti secara utuh adalah mempertinggi atau meningkatkan kualitas citra dengan metodemetode tertentu. Proses-proses dalam enhancement citra terdiri dari sekumpulan teknik yang dilakukan untuk meningkatkan tampilan visual dari sebuah citra, atau untuk mengkonversikan citra ke dalam bentuk yang lebih cocok untuk analisa mata manusia atau analisa mesin. Untuk pemprosesan mesin, definisi dari enhancement citra adalah untuk menghentikan data-data yang hilang dalam ekstraksi citra.
Sebagai sebuah contoh, sebuah sistem enhancement citra menguatkan garis tepi sebuah citra dengan menggunakan filtering dengan frekuensi tinggi. Gambar yang telah di-enhance kemudian digunakan sebagai input ke dalam sebuah mesin yang akan melacak garis tepi dari sebuah objek dan mungkin saja membuat sebuah pengukuran dari bentuk dan ukuran dari objek tersebut. Saat ini pada dasarnya tidak ada teori penyatuan umum dari enhancement citra, karena tidak ada standar umum dari kualitas citra yang dapat digunakan sebagai desain ukuran untuk sebuah enhancement processor citra.

bagaimana bila terjadi kegagalan dalam system enhancement ?
kita tahu tidak semua proyek itu bisa di kembangkan karena factor – factor tertentu dimana bila akan di kembangkan maka harus ada requirement atau kebutuhan untuk memperbarui system tersebut dimana tanpa harus merubah tujuan proyek tersebut. Dan dalam perkembangannya juga di sesuaikan dengan kebutuhan user sehingga proyek itu di katakan berhasil bila proyek yang di buat sesuai dengan keinginan user.

Sumber : Buku Project Management for Information Systems 5th Edition by Cadle and Yeates


20 Feb 2012 0 komentar

Tugas 1 MPTI

Manajemen Proyek adalah penerapan ilmu pengetahuan, keahlian dan ketrampilan dengan menggunakan sumber daya yang terbatas dengan baik dan mencapai sasaran yang di inginkan dan agar mendapatkan hasil yang optimal dalam hal kinerja, waktu, mutu dan keselamatan kerja. Dalam manajemen proyek, perlunya pengelolaan yang baik dan terarah karena suatu proyek memiliki keterbatasan sehingga tujuan akhir dari suatu proyek bisa tercapai. Yang perlu dikelola dalam area manajemen proyek yaitu biaya, mutu, waktu, kesehatan dan keselamatan kerja, sumberdaya, lingkungan, resiko dan sistem informasi. di bawah ini adalah mind map buatan saya :

Perkembangan di bidang TI pun menjadi tuntutan untuk memenuhi kebutuhan pasar. Pendidikan bidang TI dengan berbagai jenjang pendidikan semakin banyak, produsen TI baik hardware maupun software semakin inovatif dalam mengembangankan produk-produknya.

Pekerjaan bidang TI memiliki karakteristik khusus dibandingkan dengan pekerjaan non-TI. Hal ini karena karakteristik TI yang tidak bisa dipisahkan antara aktivitas organisasi secara menyeluruh. TI dikembangkan harus bersinergi dengan seluruh aktivitas bisnis secara keseluruhan.

Dengan semakin banyaknya pekerjaan-pekerjaan bidang TI dan karakteristik TI itu sendiri akan menciptakan adanya proyek-proyek secara khusus menangani pekerjaan-pekerjaan pembangunan dan pengembangan TI. Sehingga diperlukan bidang kajian khusus yaitu pengelolaan (manajemen) proyek teknologi informasi.

CONTOH PROYEK TI di Indonesia,

 SIMPEGDA (Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian Daerah) yang berbasis web. Dari segi tampilan dan fasilitas sih biasa saja. Yang bagus adalah infrastruktur jaringan antar SKPD dan sistem prosedur yang sudah bagus. Di sana semua SKPD sudah terkoneksi dalam satu jaringan intranet. Uniknya mereka menyewa layanan kabel dari suatu Internet Service Provider. Alasannya di DIY jaringan wireless sudah terlalu crowded, jadi mau tidak mau harus mengalah, karena kalah start.

Di DIY, Simpeg dikembangkan secara bertahap. Awalnya pihak dari BID (Badan Informasi Daerah) DIY membentuk jaringan antar SKPD. Karena alasan teknis, BID memutuskan memakai layanan kabel dari salah satu ISP yang ada di sana. Setelah jaringan terbentuk dan muncul gagasan untuk membangun Sistem Informasi Kepegawaian. Akhirnya dikembangkan Simpeg berbasis web yang datanya diambil dari PUPNS tahun 2003. Setelah data dasar masuk di database, kemudian ditunjuklah seorang operator dari masing-masing SKPD. Operator di sini bertanggung jawab atas data di SKPDnya sendiri.

Uniknya lagi, di sini pembangunan Simpeg dilakukan dengan cara swakelola. Menurut penulis memang seharusnya begitu, karena urusan pegawai adalah urusan yang kompleks. Banyak alur yang harus disesuaikan dengan berbagai macam peraturan. Belum lagi keragaman pemahaman dan ketidaksamaan pelaksanaan di tiap daerah. Dengan swakelola maka dapat diperoleh program sesuai dengan kebutuhan.

Kalau di DIY sepertinya sudah tahu faktor yang 80%. Di sana para petugas diberikan SK. Dan konsekuensi dari SK itu mereka mempunyai hak dan kewajiban sehingga jelas. Sistem dan prosedur di sana juga jelas. Data menjadi tanggungan tiap-tiap SKPD. Sementara acoount ke simpeg dibagi menjadi 3 kelompok:
  1. guest : bisa melihat data tertentu saja
  2. operator: bisa melihat, entry, edit data di SKPDnya sendiri
  3. admin : memiliki akses penuh ke program simpeg
Kejelasan sitem dan prosedur juga dapat dilihat dari koordinasi yang bagus antara BID dan Biro Kepegawaian. Pemandangan yang jarang saya lihat di sini. Walaupun dari pihak pemda-DIY mengatakan bahwa sistem di sana masih jauh dari sempurna dan masih perlu dikembangkan lagi namun menurut saya sudah sangat layak untuk dicontoh. Dan yang membuat saya kagum lagi, mereka bersedia sharing untuk mengimplementasi IT di daerah-daerah.

0 komentar

Tugas 1

Manajemen proyek adalah
 
;