21 Des 2010

Gung Ho !


Dalam bahasa Inggris berarti Co-perative atau dalam Bahasa Indonesianya Kerja Sama sepertinya cocok jika di semat kan untuk semngat sebgai sarana mempersatukan tim yang akan mengerjakan sesuatu bersama. Ter cuplik dari salah satu film yaitu Gung Ho yang mengambarkan 2 warga dari Negara berbeda kebudayaan dalam melakukan kerja tim membangun pabrik mobil Yang bernama Assan Motor.

Seorang mandor “Hunt Stevenson” dari  Amerika Serikat diutus perusahaannya ke Jepang untuk menawarkan kerjasama. Perusahaan yang berasal dari Amerika Serikat ini mengalami bangkrut sehingga menawarkan pada perusahaan dari Jepang “Assan Motors” untuk membuka usahanya di Amerika Serikat. Hunt di anggap bisa menarik investor Jepang sehingga mereka mau menanam saham pada “Assan Motor” maka para penduduk Amerika Serikat Menaruh harapan kepadanya, bermodalkan proyektor dan data analisa tentang perusahaan dan lika liku kehidupan  masyarakat Amerika Hunt berangkat ke Jepang. Dia berharap mereka mau untuk menghidupkan kembali pabrik tersebut, karena banyak penduduk kota yang tinggal di sekitar pabrik yang menggantungkan hidupnya dari pabrik motor tersebut, sekaligus menyelamatkan warga kota tersebut dari keterpurukan ekonomi.

Dalam proses presentasi hunt bisa dikatakan kurang lancar sehingga presentasinya di anggap garing. Lama menunggu hasil dari pihak Jepang, akhirnya Jepang mengirim Kozihiro dan staff ahlinya untuk membuka usaha di Amerika. Hal ini disambut oleh penduduk Amerika dengan suka-cita. Penduduk Amerika bersedia bekerja untuk perusahaan Jepang. Sepanjang perusahaan ini berjalan, Jepang tidak menyukai para pekerja Amerika yang mereka nilai jelek. 

Setelah itu kemudian dari pihak Assan Motor menunjuk Hunt sebagai mediator atau penghubung antara kepentingan para pekerja dengan pimpinan dan staf pabrik untuk melakukan pendekatan kepada warga Hadleyville agar mau bekerja kembali di pabrik motor tersebut. Akhirnya setelah dilakukan rapat dengan para buruh Hunt berhasil membujuk para buruh untuk bekerja dengan upah 8,5 dollar per jam melalui ceritanya tentang pertandingan basketnya.

Hal ini berbeda dengan pekerja yang berada di Jepang yang mampu memenuhi standar kerja yang diterapkan oleh Jepang. Hal ini diketahui oleh pekerja Amerika dan menimbulkan konflik antara pekerja dari Amerika dengan Pemimpin perusahaan dari Jepang. Selang beberapa waktu bekerja ternyata didapati bahwa kinerja para buruh tidak memuaskan, hal ini menyebabkan produksi mereka turun. pada saat makan malam di Koziriho menyatakan bahwa Hunt dipecat dari pekerjaannya yang tentu saja keputusan itu tidak dapat diterima oleh Hunt. Kemudian Hunt mengatakan bahwa dia berjanji akan dapat memperbaiki kinerja para buruh, sebab ia adalah satu-satunya orang yang memiliki kedekatan secara emosional dengan para buruh.

         Dalam Rapat bersama Kozihiro dan teman – temannya, Kozihiro marah karena pembuatan mobil mereka tidak mencapai target, berbeda dengan di Jepang mereka  dapat  memproduksi 15.000 unit mobil dalam sebulannya. Sehingga Hunt dipecat dan dia tidak terima sehingga dia mengatakan bahawa mereka ( pekerja Amerika) akan memproduksi mobil seperti di Jepang.

Tanpa berpikir panjang Stevenson menyanggupi tantangan tersebut dengan kesepakatan bahwa pihak Assan motor akan menaikkan gaji buruh dari 8,5 dollar hingga menjadi 11,5 dollar per jam.
Pada keesokan harinya Stevenson mengadakan rapat dengan para buruh untuk memnicarakan hal tersebut. Akan tetapi para buruh menganggap produksi mobil sebanyah 15.000 setiap bulan nitu adalah sesuatu yang tidak mungkin. 

Para buruh setuju jika 13.000 mobil dan kenaikan gaji, dan kemudian hal itu disetujui oleh Stevenson. Hunt melakukan ini agar para buruh tetap semangat dalam bekerja. Akan tetapi  buruh tahu bahwa apa yang dikatakan oleh Stevenson itu tidak sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati oleh pihak Assan Motor setelah Hunt Berorasi didepan penduduk Hadleyville. Para buruh yang kecewa mengancam akan mengadakan rapat serikat untuk menuntut kenaikan upah. Ditambah lagi pemilik perusahaan Jepang yang menuntut adanya perubahan pada perusahaan membuat pemimpin perusahaan Kozihiro bingung.

            Dan akhirnya pemimpin perusahaan Kozihiro bertemu dengan Hunt untuk bertekad melakukan perubahan. Dan dengan gabungan budaya kedua negara akhirnya memberikan dampak positif pada perusahaan. Hari terakhir pembuatan mobil Mr. Sakamoto menghitung seluruh mobil yang telah dibuat dan menemui beberapa mobil tersebut banyak mengalami cacat dan tidak layak jual. Di samping itu juga masih ada kekurangan sebanyak 6 mobil dari yang ditargetkan semula. Setelah melakukan berbagai pendekatan dengan Mr. Sakamoto akhirnya Hunt berhasil meyankinkan Mr. Sakamoto, lagi-lagi dengan cerita basket ball-nya. Hal inilah yang membuat bos dari Assan Motor itu menyetujui dan menganggap tidak ada cacat pada mobil-mobil tersebut. Artinya Mr. Sakamoto merasa puas dan menghargai kerja keras para karyawan serta menyetujui kenaikan gaji para buruh. Mr. Sakamoto menilai mereka bukan karena target yang harus di capai akan tetapi dia lebih melihat proses kerja tim antar orang Jepang dengan orang Amerika yang kuat sehingga dapat mencapai target yang di inginkan.

0 komentar:

Posting Komentar

 
;